Rabu, 14 November 2012

:(

terik mentari sudah mulai beradu dipersinggahannya. kemilau sinar warna orange sudah mulai tampak di sebelah sana singgana langit yang menandakan raja senja akan kembali lagi ke tahtanya.kota ini masih tidak berubah. setiap harinya mobil selalu bak bermandikan debu. gersang dan tandus. begitu suasana kota ini. ku melangkah gontai menelusuri setiap meter jalan ini. dengan keringat yang penuh membasahi pelipis ku. rasanya hari ini sedikit melelahkan bagiku.

seminggu ini memang keadaan batinku sangat melelahkan sekali. tak seperti seminggu yang lalu saat dy masih bersamaku. hadirnya kamu itu begitu berharga untukku. begitu banyak cerita indah yang engkau lukiskan di hari-hariku. memang berat untuk kita mempertahankan semua ini. jarak dan waktu mungkin sekarang sedang menertawakan kita. karena mereka telah berhasil membuat kita benar-benar terpisah. takdirnya terlalu jauh untuk kita tetap berada di  bawah naungan kepercayaaan yang telah kita jalani selama 2 tahun ini.

aku masih mengingat dua bulan yang lalu saat engkau membangunkan ku seperti pagi-pagi sebelumnya dengan alunan suara lembutmu.alunan nada yang selalu membangkitkan ruh ku untuk segera bersatu dalam ragaku. sungguh, aku sangat merindukan suara mu, suara mu yang membangunkan ku untuk melaksanakan tugas ku sebagai hambaNya. kini alunan lagu itu terasa menyesakkan dadaku. memenuhi setiap ruang kosong pikiranku denga  cerita indah tentangmu.  rasanya masa itu masih begitu nyata.

tak berbeda dengan dua bulan yang lalu, aku masih seperti aku, hanya bedanya disini kamu tak lagi membangunkanku. dan aku akan selalu berharap bahwa hari ini aku tak mendengar suara lembutmu karena kamu terlambat bangun. alasan inilah yang membuat ku sedikit tegar untuk selalu melanjutkan hari-hari ku. alasan yang mungkin masih mampu untuk menghibur diri sendiri atas kepergianmu sesaat sebelum aku sadar bahwa itu hanya sia-sia.

aku masih mengingat dengan pasti setiap detik yang aku lewati bersama mu. kamu yang biasa meyakinkan ku untuk terus menjalani hari-hari ku yang begitu melelahkan. kamu yang membuat aku tahu kalau cinta itu bukan hanya melihat kelebihan . kamu yang dengan beraninya memintaku untuk menjadi kekasihmu ditengah keluarga besarku.kamu yang dengan polosnya bilang ke aku " risiko punya pacar jelek" saat aku memperlihatkan foto ku. kamu yang setiap harinya mengacak rambutku dan bilang "aku suka liat kamu cemberut kayak gini" saat aku risih dengan tingkah mu. kamu dengan parfum vanilla kamu yang aku suka. kamu yang suka makan mie ayam. kamu yang selalu bilang ke aku belajar lah untuk mengahargai diri sendiri.

dan engkau tahu hari ini adalah hari kelulusan ku. kamu masih ingat kan dulu kamu bilang " kamu harus buktikan kalau aku penyemangat mu ". kamu tahu sekarang aku juara dua di sekolah ku. kamu masih ingat kan dengan janjimu untuk menjemputku saat aku mengenakan kebaya yang kamu pilihkan warna nya untukku.
senja sore ini membuat ku tersadar , bahwa kamu tak akan lagi melantunkann nada -nada lembut yang menjadi energi di hari ceriaku. keceriaan hatiku telah tertutup tebalnya debu jalan ini. gersang dan tandusnya kota ini tak lebih tandus dari suasana hatiku. kamu, akan selalu jadi cerita suka dukaku sebelum saat itu datang menjemput kepergian mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar